Hanya Tuhan yang tahu
betapa ringkihku menatap hadirmu.
Di setiap masa, di setiap waktu.
Andai mampu ku ulang waktu.
Sungguh,,,
Di setiap masa, di setiap waktu.
Andai mampu ku ulang waktu.
Sungguh,,,
Aku tak kan lagi mampu membuat hatimu
beku.
Di sebaris gelisah,
Di gundukan garis khatulistiwa.
Hanya pasrah yang kupunya.
Hanya gelisah yang merona.
Di tepian puing-puing kehancuran cinta kia.
Di barisan asa yang kian mengering.
Maafkan aku...
Yang tak kuasa melawan takdirku.
Hingga ku harus meregang nyawa.
Di sebalik tangisan pilumu.
Aku tak berdaya.
lunglai tanpa nafas yang tersisa.
Beku...
Dalam lantunan do'a-do'amu.
Meski pilu...
aku kan menemanimu
Di setiap langkahmu.
Di setiap detak jantungmu.
Aku ada....
Selagi bisa.
Meski berada di dunia berbeda.
~SBT~
Di sebaris gelisah,
Di gundukan garis khatulistiwa.
Hanya pasrah yang kupunya.
Hanya gelisah yang merona.
Di tepian puing-puing kehancuran cinta kia.
Di barisan asa yang kian mengering.
Maafkan aku...
Yang tak kuasa melawan takdirku.
Hingga ku harus meregang nyawa.
Di sebalik tangisan pilumu.
Aku tak berdaya.
lunglai tanpa nafas yang tersisa.
Beku...
Dalam lantunan do'a-do'amu.
Meski pilu...
aku kan menemanimu
Di setiap langkahmu.
Di setiap detak jantungmu.
Aku ada....
Selagi bisa.
Meski berada di dunia berbeda.
~SBT~
No comments:
Post a Comment