LAMAN CENTRAL

15 September, 2012

surat terakhir dariku


Mungkin saat kau baca surat ini aku tak lagi disini
kalaupun masih ada mungkin takkan mampu kau bertanya
karena ku tlah tak bersuara
bilapun bersuara ku tak mendengar
bilapun mendengar ku tak melihat
aku takkan lari
aku juga takkan sembunyi
aku masih disini
walau takkan mungkin seperti dulu lagi
maaf bila laku jiwaku melukaimu
maaf bila lisanku membebanimu
maaf bila kedukaan yang ku tawarkan padamu
maaf bila kelelahan memikirkanku
maaf membuatmu muak kepadaku
maafkan jiwaku
andai bisa kuulangi takkan mau ku bertemu cinta
apa itu cinta?
sungguh membuatku terluka
dan kau pun pasti akan berkata sama
karena ku tahu kini kau tengah terluka
tapi aku takkan menyalahkanmu
juga cinta ini
karena semua salahku
biarlah kerudung hitam yang kan menguburku
usah kau doakanku atau taburkan kembang setaman
pada kuburku
biarlah ku lumuri jiwa ini dengan darah dosaku padamu
biar tak kau sesali bertemu denganku dulu




Mungkin aku akan menangis
tapi aku akan tetap tegar
karena aku bukan wanita lemah

airmata ini kan jadi penguatku

airmata ini kan jadi pengingatku

tentang kesabaran yang harus terpatri

tentang perjuangan yang harus ku lakui

takkan ku rapuh
walau diri tlah berpeluh

takkan lagi kan terjatuh
walau ku tengah mengeluh

tlah ku genggam kini penyemangatku
jadi apalagi yang ku takuti?

selama hati berjalan dalam naunganNYA
baiknya hitam putih ku senyumi saja

( FnM )

No comments: