Kukecup ranum bibirmu
Dari ujung lidah kumainkan pecahan aksara
Menikmati desah halus nafasmu aku bernafsu
Dari ujung lidah kumainkan pecahan aksara
Menikmati desah halus nafasmu aku bernafsu
matahari bergairah
menyetubuhi
Selimutku kamu menutupi rasa dingin yang membeku
Aku tahu, kau pun bernafsu dalam selimut rinduku
Aku sudah mempersiapkan segala yang dibutuhkan
Untuk membuatmu betah berlama dalam selimut rinduku
Bila musim penghujan datang
Aku menginginkanmu menyelinap kedalam jiwaku
Selimuti aku dengan hangat tubuhmu
Ini awal musim penghujan, sayang
Kering tanahmu kan terus tersiram
Mari kita tanam benih cinta dan sabar
Biar putik-putik bermekaran
Setangkai fatihah kutanam di awal musim tahun ini
Disetiap gundukan tanah di tamanmu
Jika kelak musim semi tumbuh dan berbuah doa
Kunikmati dengan segerobak Alhamdulillah
Jakarta, 2012
KERIKIL TAJAM
Selimutku kamu menutupi rasa dingin yang membeku
Aku tahu, kau pun bernafsu dalam selimut rinduku
Aku sudah mempersiapkan segala yang dibutuhkan
Untuk membuatmu betah berlama dalam selimut rinduku
Bila musim penghujan datang
Aku menginginkanmu menyelinap kedalam jiwaku
Selimuti aku dengan hangat tubuhmu
Ini awal musim penghujan, sayang
Kering tanahmu kan terus tersiram
Mari kita tanam benih cinta dan sabar
Biar putik-putik bermekaran
Setangkai fatihah kutanam di awal musim tahun ini
Disetiap gundukan tanah di tamanmu
Jika kelak musim semi tumbuh dan berbuah doa
Kunikmati dengan segerobak Alhamdulillah
Jakarta, 2012
KERIKIL TAJAM
No comments:
Post a Comment