LAMAN CENTRAL

14 September, 2012

mencipta biru


sejenak kau tiup ruh itu
lalu nyawa kembali menjura
mengklaim jiwa dipembaring luka

Manakala resah yang kupahat dilangit
hanyut terbawa bulir rintik hujan
pula hilang kau dari hadapan

Usai senyum membunting
sudahi pening melengking
segalanya kembali hening

Kuabdikan setiaku padamu
bukan hanya lalu, tapi setiap waktu
meski kutahu rumah itu tak lagi berpintu

by: panda

No comments: