LAMAN CENTRAL

14 September, 2012


Lenteraku tak lagi berfijar
Padam...
Di tiup angin malam tak berkesudahan.
Mencoba memberi tirai.
Agar tak tertiup angin.
Namun tirai itupun tak lagi dapat menaungi.

Pasrah...
Tida mampu lagi ku berharap.
Semuanya hanya tinggal kenangan.
Kelam...
Tak berpelita.
Tak berani mngharap meskipun ingin.

Biarlah sunyi...
Rumahku tak lagi berseri.
Hanya suara sepi yang menemani.
Menghapus segala gundah dan derita.

Biar air mata ini membalut luka.
Biar air mata ini peghapus duka.
Biarlah alamku kini kelam.
Sekelam malam.

Aku pasrah...
Aku mengalah...
Karena aku bukan sesiapa.
Yang mampu untuk bertahan.

Pergilah...
Pelitaku...
Yang menemaniku kala sedihku.
Yang menghapus air mataku.

Kini aku akan mencoba bertahan.
Dalam posisi yang menyakitkan.
Semoga bahagia...
Dengan langkah barumu.
Dan tinggalkanku dalam linangan air mataku.

~SBT~

No comments: