LAMAN CENTRAL

07 September, 2012


Kasih
Tak lagi ku ingat kapan burung merpati mula bernyanyi.
Tak jua aku mengingat kapan angin mula membisikkan kata cinta padaku.
Bahkan aku juga tak ingat kapan alam selalu menyanyikan untaian nada kasih untukku.
Namun yang ku ingat selalu ada pelangi rindu yang menghias malam-malamku.

Tak berdaya dalam belitan rindu yang hadir di antara resah dan gelisah hati.
Mencoba menanti fajar dengan tak sabar.
Hanya untuk melihat seulas senyummu yang menawan.

Tak pedulikan diri, meski aku di ulit perih.
Tak peduli meski jiwaku merintih pedih.
Melepasmu itu tak mungkin, karena bersamamu aku mampu melukis pelangi di hatiku.
Aku ingin selalu di sisimu di tiang harapan yang penuh cinta.
Ayah...
Maafkan anakmu, yang harus mendustaimu di belakang layarmu.
Pada angin ku sampaikan maaf karena dalam diamku aku mencintainya.
Dalam jerit tangisku aku memohon ampunan, smoga suatu hari kelak jika tabir telah terbuka ayah akan mengerti bahwa dunia maya tak seburuk yang ayah kira.

~putri~

No comments: